Akhirnya, Nonton Drakor Panjang Juga!

Selalu ada yang pertama buat semuanya.

Table of Contents

Akhirnya, saya nonton juga drama panjang 52 episode, My Golden Life (2017-2018) dan Once Again (2020). OMO!

Keduanya punya rating tinggi.

Di masa tayangnya, My Golden Life mencetak rating tinggi, bahkan melampaui 40% untuk 30 episode hingga mencapai tingkat drama nasional.

Sementara Once Again juga mencetak rating rata-rata di atas 30%.

Karena masih newbie urusan drakor panjang, mau enggak mau saya mengandalkan rating. Kalau rating oke, saya nonton.

Dan ternyata, menonton drama panjang KBS 2 itu menyenangkan.

Emang bener, jangan pernah bilang “enggak bakalan”.. toh pada akhirnya dilakukan juga 😀

My Golden Life

Akting keren Shin Hye-sun dalam Mr.Queen tiba-tiba bikin saya inget beberapa drama yang pernah ia mainkan.

Hyesun sering main peran-peran pendukung, yang entah kenapa cukup membuat saya ingat. Bahkan saya teringat peran dia sebagai orang kantoran yang tukang iri dan sibuk caper sama si bos ganteng (Park Seo-joon) di She Was Pretty (2015). Itu peran kecil loh.

Saya juga ingat ia sebagai jaksa muda di Stranger Session 1.

Mirip Kim Seon-ho, Hye-sun juga aktris yang “bunglon” banget. Kita ga akan dapat feel yang sama dalam peran-perannya.

Gara-gara itu, saya mulai kepo dan mendapati Hye-sun ternyata memerankan protagonis utama untuk pertama kalinya pada My Golden Life (MGL). Setelah itu, ia langganan jadi main lead female.

Shin Hye-sun as Seo Ji-an in My Golden Life.

Tapi masalahnya, MGL ini panjang bener, 52 episode. Plus, baca sinopsis kok berasa sinetron picisan gitu ya. Ada anak yang hilang lalu ketemu 25 tahun kemudian, serta kisah cinta keluarga chaebol dan keluarga biasa yang beda kelasa.

Duh, klise amat. Apa iya saya rela buat nonton 52 episode?

Tapi berhubung lagi gabut, lagi males ngapa-ngapain, dan kok ya ada di Netflix, saya beranikan diri nonton berbekal informasi rating.

Dan .. OMO!

Bahkan untuk 52 episode itu, saya ternyata bisa rewatch tiga kali, plus ngulang-ngulang episode favorit entah berapa banyak. Astaga.

Ide ceritanya memang klise, tapi plot nya menarik. Dialog, dan akting pemerannya beneran bikin terlarut. Tiap episode ada twist yang bikin penasaran.

Seperti dugaan, Hyesun berakting luar biasa sebagai Seo Ji-an, bener-bener mengaduk emosi. Drakor ini menjadi batu loncatan untuk peran-peran berikutnya.

Bahkan Park Si-hoo yang biasanya enggak terlalu saya suka, berakting keren sebagai Choi Do-kyung, anak chaebol yang berproses mandiri. Cocok banget dia jadi Do-kyung, sehingga wajar jika ia kembali meraih popularitas lewat drakor ini setelah hiatus 4 tahun akibat skandal.

I must admit, sejauh ini, kisah cinta Jian-Dokyung adalah yang paling brutal dari seluruh kisah cinta drama korea yang pernah saya tonton ya. Ala-ala romeo juliet, dalam dan menyakitkan, tapi ga bisa lepas.

Eps 50: Healing Hug, Dokyung for Jian.

Mereka saling sayang, berbantahan, salin mendukung, hingga berkembang menjadi diri mereka masing-masing. Cinta memang seharusnya tidak membuat orang kehilangan jati dirinya, namun cinta seharusnya cukup untuk menjaga tetap bersama. Eaa..

Saya enggak bayangin gimana kalau nonton drakor ini saat on going setiap Sabtu-Minggu. Pasti penasaran digantung seminggu. Apalagi kalo scene penutup episodenya Dokyung-Jian, baik saat kisseu, proposal yang bikin hati berdebar, hingga catfight yang bener-bener bikin frustasi.

Jadi, yaaah….ada untungnya juga nonton saat tamat.

Well, banyak komentar di internet terkait adegan Dokyung-Jian yang terkesan sengaja dibuat berlarut-larut demi rating. Saya juga biasanya kesel sama adegan-adegan yang dragging banget.

Tapi kali ini saya suka.

Karena memang hubungan yang rumit ya begitu itu. Kita bisa bertemu berulang kali hanya untuk hal-hal yang tidak sepenuhnya bisa kita pahami. Oh that’s so true.. been there done that.

Saya ikut kasihan sama keduanya, dan senang ketika teman-teman di sekitar mereka menyadari kekuatan perasaan Dokyung-Jian dan bersedia membantu 😀

MGL, meski klise, tapi nagih, berkat semua pemeran bermain cemerlang sehingga pesan-pesan dalam kisah drakor ini terasa nempel berhari-hari. Terutama tentang ayah yang menjaga kehormatan keluaga dan anak-anaknya, dan bagaimana kebahagiaan dicapai.

Karakter ayah Seo Taesu betul-betul terasa nyata. Aktor senior Chun Hojin emang gak main-main. Daebak! 😀

Keluarga Tuan Seo, My Golden Life

Hal-hal yang mengganggu mungkin sekadar kekesalan untuk ending karakter villain seperti si kakek Haesung.

Nanti lah, saya buat postingan khusus buat My Golden Life 😀

Once Again

Bayangkan sebuah keluarga dengan empat anak yang sudah dewasa. Lelaki sulung dan tiga anak perempuan. Ayah dan ibu mengelola kedai ayam goreng di pasar.

Satu per satu dari mereka pulang kembali ke rumah karena bercerai. Si bungsu pun membatalkan pernikahan hanya beberapa jam setelah resepsi.

Sang ibu frustasi dan merasa bersalah, kok bisa semua anaknya “enggak beruntung” dalam pernikahan sehingga ia jadi bahan gosip langganan para pedagang pasar.

Sementara si ayah berusaha lebih bijak memahami keinginan dan kebutuhan anak-anaknya. Karakter ayah lagi-lagi diperankan aktor Chun Hojin yang cemerlang di My Golden Life.

Dari sisi ide cerita, Once Again jelas menawarkan kisah lebih segar dibandingkan My Golden Life. Ide besarnya ialah tentang bangkit lagi dari keterpurukan.

Whats wrong if you fail. Just try once again.

Meski berpesan tentang kebangkitan, drakor ini bukan drakor motivasi yang gegap gempita. Once Again lebih dekat dengan komedi yang menertawakan kesialan dalam hidup 😀

Mood-nya juga lebih jenaka, ketimbang MGL.

Visual Once Again juga terasa lebih dekat dengan kehidupan nyata. Enggak ada visual indah ala Dokyung -Jian di MGL yang bisa bikin halu. Semuanya tampak seperti pemandangan yang biasa kita temui sehari-hari.

Namun tentu saja, keduanya punya pesona masing-masing. Keduanya punya banyak pesan yang menghangatkan hati dan menyegarkan pikiran.

Saat ini, Once Again belum beres ditonton. Kalau sudah, pasti banyak yang bisa ditulis jadi postingan.

Untuk Once Again, saya bisa nonton santai. Meski penasaran, tapi bisa ditahan. Emang idealnya, nonton drakor panjang yang sudah tamat harus santai, biar sehat jiwa raga.

Nah, nonton MGL saya ga bisa gitu euy. Tancap terus. wkwkwk.

Nonton drakor panjang juga membantu saya sekalian belajar nulis fiksi. Terutama untuk alur dan karakter. Itulah kenapa saya bisa rewatch dan ngulang-ngulang adegan buat mengamati clue yang diselipkan penulis.

Semoga kamu tidak mudah terintimidasi dengan panjangnya episode sebuah drakor, sehingga bisa menemukan hal-hal menarik seperti yang saya jumpai pada My Golden Life dan Once Again.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Populer
Artikel Baru

Baca topik lainnya: