Jung Hae In is back.
Dari banyak aktor drama Korea, Jung Hae In adalah salah satu yang punya kemampuan menampilkan sosok lelaki dengan level bucin kelas dewa.
Mata dan senyumnya, akan membuat kamu percaya, cintanya cuma buat kamu saja.
Ia akan memperjuangkanmu mati-matian, menghadapi apa saja yang menghalang di depan.
Serius. Jung Hae In, jinja bucinnya! ^_^
Bersama Kim Go Eun dalam film Tune In for Love (2019), ia tampil sebagai lelaki bucin era 90-an awal yang berjuang mendekati si perempuan. Mereka terpisah berkali-kali.
Maklum, belum ada ponsel. *_*

Bersama Han Ji Min dalam seri One Night Spring (2019), ia tampil sebagai duda keren yang ngebucin saat memperjuangkan …pacar orang.
Perjuangannya jadi terasa kompleks dan rumit, di bawah bayang-bayang anggapan tabu masyarakat Korea atas pernikahan dengan duda atau janda. >_<
Bersama Son Ye Jin dalam Pretty Noona Buy Me Food (2018), ia adalah brondong yang pol-polan mencintai dan memperjuangkan si noona (sebutan untuk perempuan lebih tua), yang juga teman kakaknya, sekaligus kakak temannya. ^0^
Dan pada semua scene drakor romantis dan film itu, Jung Hae In selalu berhasil tampil sebagai bucin.

Maka, ketika A Piece of Your Mind rilis di TvN mulai 23 Maret 2020, saya pun berharap Jung Hae In tetap tampil sebagai bucin yang pol-pol an.
Karena ia emang secocok itu dalam drama-drama baper. Dapet banget feel-nya.
Saya sendiri agak susah membayangkan ia menjadi profiler ala Jang Hyuk (Tell Me What You Saw, 2020),
atau bodyguard super ganteng yang protektif ala Ji Chang Wook (K2, 2016),
atau dokter pinter yang dingin ala Yoo Yeon Seok (Romantic Dr Kim Sesi 1, 2016).
Dan syukurlah, betul. Jung Hae In lagi-lagi tampil ngebucin. ^_^
Sinopsis singkat
Kali ini perannya sebagai Han Won, geek jenius yang mengembangkan Artificial Inteligence dan memimpin perusahaannya sendiri, M&H.
Perusahaan itu termasuk bonafide dan terpandang di Seoul.
Meski tampak keren di luar, Han Won sesungguhnya bucin yang berpikiran lurus tentang cinta pertamanya, Kim Ji Soo.
Kim Ji Soo adalah teman masa kecil semasa di Norwegia, yang tumbuh bersama hingga SMA.
Mereka sering berjalan melintasi hutan pinus. Bertahun-tahun. Saat terang, ataupun gelap, saat langit penuh guruh dan petir.
Ji Soo kemudian kembali ke Seoul, dan Han Won kuliah di Amerika Serikat.
Suatu hari, saat Han Won sedang kuliah, sebuah pesan masuk. Ji Soo mengajak bertemu.
Dan bisa ditebak, beres kuliah, Han Won langsung terbang ke Seoul dengan penerbangan hari itu juga.
Mau jadi bucin kelas dewa butuh modal tak sedikit ya cyinnn.
Tapi pertemuan yang harusnya indah itu, berubah jadi kenangan paling dramatis dan menyedihkan bagi Han Won.
Ji Soo bilang akan menikah dengan pianis muda yang membuat ia merasa berkembang.
Rasain, Han Won!
Wajah sendu nan melankolis Jung Hai In emang pas banget buat lakon-lakon ‘duh biyung, mesakno aku’.
Cintanya tak berbalas.
Tapi ia memilih menikmati cinta platonis itu, dan menitip pesan kepada si perempuan.
“Kalau nanti kamu menderita, telpon aku.”
Han Won, A Piece of Your Mind (2020)
Duh.
Sepuluh tahun berlalu sejak perpisahan jahanam itu.
Han Won sudah kaya raya karena berhasil mengembangkan sebuah mesin AI untuk terapi kesehatan mental.
Mesin AI itu dibuat berdasarkan ingatan, pengalaman, dan situasi psikologis hatinya.
Namun, cara pikir Han Won masih sederhana, meski ia punya gaya hidup ala geek bergaji besar : fokus pada hal esensial, berapapun harganya.
Han Won masih bertahan dengan cinta platonisnya.
Ia lantas berusaha mendapatkan rekaman suara sang cinta pertama.
Bukan sembarang rekaman, tapi rekaman konsonan dan vokal bahasa Norwegia, dan sebait puisi Korea.
Han Won, mungkin sama seperti kebanyakan dari orang-orang romantis melankolis yang ingin menyimpan bagian kecil dari orang yang dicinta, meski tak bisa dimiliki.
Jika Neng Bela, teman saya, menyimpan jaket pacar pertama, maka Han Won menyimpan suara.
Aku rasa kita selalu ingin menyimpan bagian kecil dari seseorang. Entah itu foto, atau suara, sama saja.
Han Won (A Piece of Your Mind, 2020)
Bedanya, Han Won yang jenius itu ingin mengolah rekaman suara Ji Soo menjadi mesin terapi berbasis AI.
Geek yang gagal move on, ya gitu.
Outputnya AI! Ck ck ck.

Singkat cerita mereka bisa saling telepon berkat campur tangan Seo Woo, penata suara studio rekaman yang riang.
Han Won masih ngeyel mencari kesempatan CLBK.
Lantas, dengan impulsif, Ji Soo mengajak terbang ke Oslo, kota masa kecil mereka. Kalau bisa besok, katanya.
Han Won yang bucin, tentu saja ho oh.
Ia nunggu sampai malam di kafe yang dijanjikan, lalu esoknya lagi, dan esoknya lagi.
Padahal mbak nya udah terbang sendiri ke Norwegia.
Ya ampun, Ji Soo memang perempuan rumit.
Ngapain janjian segala kalau end up nya pergi sendirian?
Karakter ini memang khas karakter perempuan di kehidupan drakor romantis yang sok enggak butuh, tapi gak mau kehilangan penggemar.
Mirip dengan karakterk Oh Soo Ah (Itaewon Class, 2020). Absurd dan bikin gemes.
Namun drakor romantis ini bukan tentang memenangkan kembali cinta pertama yang bikin gagal move on.
Tapi tentang bagaimana penerimaan seseorang atas kehilangan, mengobati lukanya, dan bersiap untuk membuka kesempatan baru.

Setidaknya itu ya, #kesanpertama yang tergambar dari dua episode drakor romantis yang yang tayang di tvN saban Senin dan Selasa malam ini.
Apakah akan lanjut?
Ya, karena empat alasan.
4 Alasan menonton drakor romantis A Piece of Your Mind
Pertama, Jung Hae In.
Kali ini dia akan beradu akting dengan Chae Soo Bin. Saya cuma nonton Soo Bin di Strongest Delivery Man (2017) dan cuma inget wajah imutnya.
Awal-awal drakor romantis ini agak ambigu, sulit dicerna apa maunya. Namun karena Jung Hae In, saya bertahan. ^_^
Dalam dua episode awal ini Jung Hae In tampil sangat kuat sebagai Han Won. Pas banget.
Keteguhan Han Won pada Ji Soo terlihat mengagumkan, sekaligus menjadikannya tragis.
Seo Woo pun jatuh cinta pada Han Won yang mencintai Ji Soo.
Bukan pada Han Won per se, tapi pada cara Han Won mencintai Ji Soo.
Seo Woo mungkin mbatin, “Kok ada ya cowok kaya gitu. Beruntung banget sebetulnya Ji Soo.”
Well, kita bisa jatuh cinta dengan cara seseorang mencintai orang lain.
Lalu pada akhirnya kita berharap seseorang itu mencintai kita dengan cara tersebut.
Dan mungkin saja, kita tidak sadar ada yang jatuh cinta pada kita, karena kita terlalu fokus pada orang itu.
Mbulet. Hahaha
Kedua, tema drama yang menarik.
Drama ini menawarkan topik AI yang lagi hot di industri IT Korea. Emang ya, PH di Korea itu lumayan cepet tanggap dengan tema-tema keren dan kekinian.
Tahun 2019, ada Memories of Alhambra yang mengangkat Virtual Reality pada game, WWW dengan isu konten mesin pencari, hingga Love Alarm yang mengenalkan aplikasi pendeteksi perasaan seseorang.

Nah, menonton A Piece of Your Mind ini rasanya seperti nonton film fiksi ilmiah romantis Her (2013), tapi versi drakor romantis Korea.
Tentang orang-orang kesepian dan akhirnya jadi harus berdamai menikmati kesunyian, justru karena teknologi semakin menghubungkan banyak orang, di mana pun dan kapan pun.
Ketiga, faktor tvN.
saya cenderung percaya dengan drama-drama di tvN. Mostly selalu menarik, dan tak terjebak ending yang klise.
Biasanya ending drama di tvN itu sangat realistis, dan cenderung pahit.
Keempat, tentu saja karena slot nonton drama tayang yang saya punya sudah kosong sejak Itaewon Class berakhir.
Yes, menonton drama tayang adalah salah satu trik saya menikmati drakor saat jadwal padat. Menjaga biar enggak perlu marathon 24 jam.
A Piece of Your Mind menampilkan Chae Soo Bin sebagai lawan main Jung Hae In, tayang setiap Senin-Selasa pukul 21.00 KST atau 19.00 WIB di tvN. Saya nonton di VIU premium yang bebas iklan. 😀
Selamat menikmati kebaperan bersama drakor romantis ini, #dirumahaja.
Update: Drakor ini akhirnya cuma tayang 12 episode, pacenya lumayan lambat dan tidak direkomendasikan untuk penyuka drakor makjang.
Ratingnya ga cukup tinggi, tapi termasuk yang saya suka.
Baca juga:
Love Line Drakor Be Melodramatic, Here’s Looking at You, Kid!