Drama Korea Nevertheless, Berani Jatuh Cinta pada Playboy Tampan?

Jika ada playboy setampan dan sehangat Song-kang, harusnya diapain nih? Waspada standar ganda ya shaaayyyyy!

Table of Contents

Dibaca normal : 4 menit

Drama Korea Nevertheless ini tayang di Netflix dengan label SEX karena bakal lumayan banyak skinship yang rada-rada syur. Rating di JTBC memang 19+, jadi penonton usia 17 tahun belum cukup umur buat nonton. Please be wise

Plus, dari sisi cerita juga level umur 19 atau 20an lah. Dialog, latar kisah tergolong intens dan dark.

Jadi sesuka apapun kamu sama Song Kang, kalau umur belum cukup, jangan deh.

Postingan ini mungkin mengandung sedikit spoiler, sekadar buat gambaran bakal seintens apa drama ini. Tapi masih banyak detil tak terungkap kok, karena ini baru kesan pertama dari episode perdana. 😀

Sinopsis Drama Korea Nevertheless

Judul asli Drama Korea Nevertheless ini adalah 알고있지만 (Algoijitman), yang kira-kira artinya I Know, But…

Cocok banget sama isi ceritanya. Paling tidak, sangat menjelaskan episode perdana. Sama lah sama hidup. Eaaa

Yaaa… seberapa sering sih kita permisif sama diri sendiri, bablas sama hal-hal yang kita tau enggak boleh dan tetap dilakukan dengan pembenaran, atau malah tanpa alasan apa-apa.

I know nunda-nunda tuh ga bagus, tapi…

I know makan nasi kebanyakan tuh bikin gak sehat, tapi…

Ada yang berpikir kalau So-hee di poster ini mirip Song He-kyo ga sih?

Sama lah kaya Yu Na-bi, yang diperankan Han So-hee. 

Mahasiswi seni tingkat akhir ini digambarkan temannya sebagai  “perempuan cantik yang tak bisa menilai pria”.  

Na-bi baru saja putus dengan pacar super toksik yang ia pergoki selingkuh. Ia lantas menguatkan hati untuk tak lagi sembarangan membuka hati. 

Adapun Park Jae-Eon diperankan Song Kang. Mahasiswa seni yang juga adik tingkat Na-bi di kampus yang sama. Ia tampan, hangat, dan populer di kalangan teman-temannya. Jae-Eon tak pernah berniat pacaran, tapi punya beberapa teman dekat. Deket banget malah. 

Suatu hari mereka bertemu, ketika Na-bi tengah minum sendirian, berusaha menghibur diri yang patah hati. Jae-Eon menghampiri seolah Na-bi ialah orang yang harus ia temui hari itu. 

Na-bi kaget saat pundaknya nyaris setengah diremas sok akrab. Risih, tapi tak marah.

Wajah mereka bertemu. Mata saling menatap.

“Rasa sakit hati karena patah hati itu langsung lenyap,” kata Na-bi dalam hati.  

(Ya iyalah disamperin Song Kang. Wajah tampan memang obat mujarab. Good looking adalah kunci!. Hahaha)

Saat Jae-Eon berbalik, Na-bi agak sedikit kecewa. Di tengkuk Jae-Eon, terlihat tato kupu-kupu. Dalam bahasa Korea, Na-bi berarti kupu-kupu.

Entah kenapa Na-bi merasa itu pertanda. 

(Gitu lah ya, asal ganteng bisa lah dicocok-cocokin. wkwkw)   

Malam itu Jae-Eon tak jadi  berlalu. Mereka mengobrol dan menghabiskan waktu. Sampai-sampai main darts dengan taruhan: siapapun yang kalah wajib meluluskan keinginan pemenang. 

Na-bi kalah dan meluluskan permintaan Jae-Eon untuk menggambar kupu-kupu di lengan bawahnya. Saat itu lah Na-bi bercerita, membuka diri. Ia bilang namanya terinspirasi dari kutipan terkenal Nathaniel Hawthorne, penulis novel The Scarlet Letter, favorit bibinya.

“Bahagia itu seperti kupu-kupu. Jika kita kejar, ia tak bisa ditangkap. Tapi jika kau duduk diam, mungkin ia akan menghampirimu.” 

Nathaniel Hawthorne

Jae-Eon bilang ia suka kupu-kupu.

Pertemuan malam itu bikin Na-bi terkesan dan terkenang-kenang. Tapi masalahnya, malam itu dia juga mendapati Jae-Eon tengah menelepon seseorang.  “Aku juga kangen kamu,” kata Jae-Eon kepada orang di seberang telepon. 

Lalu, Apakah Na-bi akan berhenti memikirkan Jae-Eon? 

Ani. Justru dia makin penasaran. Makin nyari. Makin obsesif. Sesuai judul “I know, but…..” itu tadi lah.

Apakah Jae-Eon betul-betul menambatkan hati pada Na-bi dan tobat jadi playboy? 

Entah. Baru episode satu nih. Masih panjang perjalanan 😀 

Saya ga mau suudzon di episode perdana. Plus ga mau kepo sama versi webtoon.

Mengutip Asianwiki, drama Korea Nevertheless ini memang diadopsi dari cerita webtoon karya Jung Seo. Naskah ditulis oleh Jung Won, dan disutradarai oleh Kim Ga-ram.

My Two Cents Comment 

Saya lumayan dapat kesan drakor ini bakal intens dan fokus mengupas relationship gak sehat. Waspada jika kamu tipe yang mudah terhanyut, pertimbangkan dengan baik apa perlu menonton drakor ini.

Apalagi akting kedua pemeran utama juga bagus banget.

OOT dikit, kalau boleh nebak nih,  Na-Bi mungkin Virgo (yang sering lemah sama cinta), dan Jae-Eon adalah Gemini (yang emang natural banget flirting sana sini). Hahaha!

Mianhae. Enggak bermaksud ngejudge orang dari rasi bintang. Tapi saya enggak tahan buat gak mikir gitu. >_<

Na-bi yang tenang, cenderung pendiam dan berperasan halus, masih dalam proses mencari apa yang ia mau.

Dalam situasi begitu, perempuan umur 20-an awal itu tak cepat menyadari hubungan toksik dengan pacarnya yang kebetulan lebih tua dan ia anggap cerdas.

Pada adegan pembuka drakor ini saja, sudah tergambar hubungan yang gak sehat secara mental dan emosi itu. 

Meski akhirnya berhasil lepas dari hubungan tak sehat, Na-bi yang belum sepenuhnya sembuh sudah keburu bertemu playboy tampan yang menyenangkan dan membuatnya merasa spesial. Di sentuh pundak aja udah bikin Na-bi deg-degan. 

Padahal Jae-Eon itu tipe orang yang sama waitress aja menyentuh pundak, buat ngasih barang yang terjatuh. 

Mungkin karena tampan dan berwajah ramah, ia tak pernah dilaporkan atas pelecehan. Padahal beneran ramah: rajin menjamah, meski casual.

Nah, Kang So-hee pas banget memerankan Na-bi. Cemasnya dapat, pun rasa penasaran dan gairah yang meletup-letup. 

Semacam orang yang takut-takut mendekati jurang tapi tetep aja sampai di tepi jurang, dan diam-diam malah terjun. Dia sudah sadar Jae-Eon itu playboy, tapi dia gak kuasa berhenti. 

Duh saya aja udah kebayang capeknya Na-bi yang jatuh cinta sama womanizer ala Jae-Eon. Sesaat perasaan membuncah sampai ke langit, lalu jatuh lagi menghujam bumi. 

Adapun Song-kang, ehmmm.. Kapan sih dia main jelek? 😀 

Aku mah udah suka Song Kang sejak Love Alarm, lanjut ke Sweet Home lalu Navillera. 

Kali ini Song-kang berperan sebagai playboy a.k.a fakboi.

Dia tampil hangat, tapi enggak cunihin. Sama sekali jauh dari sosok laki-laki genit yang norak.

Ia tampak terbuka, bisa dijangkau, tapi juga punya sisi misteri yang bikin penasaran. Plus, tatapan dan sentuhannya bikin deg-deg ser. 

Bikin risih, tapi mungkin ga mudah ditolak, apalagi sampai nampar.

Jae-Eon ini tipe cowok yang sadar akan kelebihannya, dan kurasa akan manipulatif di episode-episode mendatang.

“Dia bisa banget bikin keisengan yang menyebalkan tampak menyenangkan,” batin Na-bi saat mereka melakukam permain lucu-lucuan ketika minum bareng bersama banyak teman.

Suasana kampus juga digambarkan dengan oke. Semua natural. Boleh dibilang, drakor ini cukup teliti dengan memberikan detail pertemanan di kampus.  Sering banget Na-bi menyapa ‘annyeong’ pada siswa lain (figuran).

Kalau diperhatikan, banyak drakor dengan setting sekolahan atau kampus yang meniadakan detail ini, dan fokus sama karakter yang punya adegan aja. 

Sementara di kantor atau di rumah sakit biasanya cukup tergambar dari gestur membungkuk atau menundukkan kepala. Tapi di sekolahan, jarang. Iya ga sih? Apa perasaanku saja? 😀 

Stream it or skip it? 

Drama Korea Nevertheless tayang sekali sepekan di JTBC, bisa ditonton di Netflix setiap hari Sabtu, mulai 19 Juni 2021. Total bakal ada 10 episode. 

Saya sepertinya akan menikmati drakor ini dengan cara marathon ketika makin mendekati ujung episode saja. Biar makin dapet feel-nya aja sih 😀 

Cukup Hospital Playlist aja lah yang ditonton on going sekali sepekan. 

Baca juga:
Hospital Playlist Season 2, Kisah Hangat dari Dunia yang Utopis

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Populer
Artikel Baru

Baca topik lainnya: