Kesan Pertama Drakor Voice 4, Masih Berasa Seramnya!

Super nampol buat ditonton di malam hari.

Table of Contents

Dibaca normal : 3 menit

Ketika baru kenalan intens dengan drakor di akhir tahun 2018, ada tiga drama bergenre thriller-kriminal-detektif yang bikin saya semangat ngulik drakor bergenre sejenis. Yaitu drakor Voice 1, Tunnel, dan Signal.

Dua diantaranya menawarkan sentuhan fantasi lintas waktu, sedangkan drakor Voice memunculkan karakter dengan kekuatan pendengaran super.

Saat itu, Voice 1 betul-betul bikin saya semangat bingewatch. Tiap episode selalu diakhir ending yang gantung dan bikin penasaran buat nonton marathon. Kharisma Janghyuk sebagai detektif Mo yang kehilangan sang istri, betul-betul melekat.

Aktor satu itu tuh pas banget lah jadi detektif yang bener-bener kenyang pengalaman di lapangan, bersedia hidup pas-pasan, gelisah pada ketidakadilan, dan gak suka birokrasi. Tipikal karakter utama detektif di banyak drakor lah.

Plus penjahatnya, Mo Tae-goo yang diperankan super bagus oleh Kim Jae-wook, berhasil bikin Voice 1 ngeri dan bikin merinding. Jae-wook (yang keren sebagai cowok blasteran Jepang di Coffee Prince) bagusssss banget akting jadi villain.

Kesan seram pada Voice 1 emang terasa sih. Barangkali ada yang masih ingat salah satu kasus kriminal Voice 1: mayat nenek di dalam lemari?

Saya juga masih ingat betul interaksi Inspektur Kang dengan detektif Moo Jin-hyuk (Jang Hyuk) pada Voice 1. Dari kantor pusat, Inspektur Kang memandu detektif Moo yang kenyang pengalaman di lapangan.

Kolaborasi mereka berhasil membuka lapis demi lapis misteri yang jadi benang merah utama kisah Voice.

Saking kuatnya kesan Voice 1, sampai-sampai saya skip nonton Voice 2, lalu melewatkan Voice 3. Gara-gara peran detektifnya bukan Jang-hyuk. 😀

Sungguh alasan remeh.

Kini ada Voice 4, yang saya tonton setelah jalan 6 episode.

Sekadar kangen sama tense-nya Voice dan kali ini dibintangi Song Seung-heon. Ahjussi ganteng yang badannya masih bagus ini berperan sebagai detektif Derek Cho. Ceritana, detektif Cho adalah orang Korea yang berkewarganegaraan AS. Pembawaannya rada snob, dan klimis. No lusuh-lusuh club.

Sementara tokoh utama perempuan Kang Kwoon Joo masih setia diperankan oleh Lee Ha-na. Sejujurnya, buat saya, Lee Ha-na beneran kepatok sama karakter di Voice. Nonton aktingnya di drakor lain, ya so so aja. Salah satunya, ketika berperan sebagai aktris pendukung dalam Drakor Romantis A Piece of Your Mind.

Selain dua tokoh utama, ada peran pendukung lain.

Salah satu detektif yang dihajar Mo Tae-goo pada Voice 1, kembali di Voice 4.

Sinopsis Drakor Voice 4

Lee Ha-na, setia sebagai inspektur Kang Kwoon-joo sejak Voice 1

Voice selalu berkisah tentang pembunuhan berantai.

Namun dalam 16 episode, dikisahkan juga kasus-kasus kriminal yang terjadi selama perjalanan tim Golden Time memecahkan kasus utama. Kasus-kasus itu menjadi semacam ‘batu lompatan’ buat mencari jawaban kasus utama.

Tim Golden Time ialah tim khusus kolaborasi Call Center darurat 112 dengan detektif di lapangan. Targetnya, menyelamatkan korban dalam tempo sesingkat-singkatnya sejak telepon pelapor diterima 112.

Adalah Kang Kwon-joo yang kebetulan punya indera pendengaran luar biasa, menginisiasi tim tersebut. Selengkapnya tentang latar belakang tim ini bisa disimak di Voice 1.

Jika pada Voice 1, kisah dibuka dengan kematian istri Detektif Mo, maka pada Voice 4, kisah dibuka dengan kematian Lisa, adik detektif Derek Cho. Lisa kebetulan memergoki pembunuhan sebuah keluarga.

Enggak tau dengan Voice 2 dan 3, tapi detektif partner Inspektur Kang sepertinya selalu punya dendam dan misi pribadi.

Demi menemukan pembunuh sang adik, Detektif Cho bersedia bekerja sama dengan Tim Golden Time. Mereka bahu membahu mengungkap tersangka utama, dengan kelindan kasus-kasus kriminal yang mereka pecahkan bersama.

Stream it or skip it

Song Seung-heon berperan sebadai detektif klimis Derek Cho.

Saya sih suka dengan genre ini.

Drakor Voice termasuk drakor thriller-kriminal yang cukup memberi teori-teori kriminal dan cara pandang menarik.

Penulis drakor ini, Ma Jin-won ini semacam ‘terobsesi’ dengan Voice. 🙂

Berdasarkan catatan di Asianwiki, ia tak pernah menulis naskah drakor lain kecuali Voice yang kini memasuki musim ke 4. Berawal di 2017, 2018, 2019, dan 2021.

Hanya sutradara yang terus berganti untuk tiap season Voice.

Sense rasa ngeri yang memuncak juga masih dipertahankan dalam Voice 4. Apalagi kalau nontonnya malam. Memang harus malam sih biar pol sensasinya.

Sekadar memberi gambaran, jika gaya psikopat di Mouse itu cenderung terasa sadis dan kelam, maka di Voice tuh sensasi nontonnya lebih ke ngilu gitu lah. Ada feel penghinaan dari pelaku kepada korban.

Dari sisi tim Golden Time, kisah tak sekadar berhenti pada pemecahan kasus kriminal, tapi juga ada adegan yang menggambarkan upaya pemulihan korban.

Drakor Voice biasanya tak menampilkan sisi romansa meski tipis-tipis. Juga enggak bakal ada sesi jenaka.

Sejauh enam episode ini, Voice 4 bisa dinikmati sesuai genre. Ngeri-ngeri ngilu. Plus, kerinduan saya akan sosok Janghyuk, meski Song Seung Heon juga enggak jelek.

Nah, kalau kamu belum pernah nonton Voice sama sekali, sebetulnya Voice 4 bisa dinikmati tanpa pengetahuan season-season sebelumnya.

Sementara untuk menikmati Voice 3, wajib nonton Voice 2 karena ceritanya nyambung.

Dan, teeteeeeup, saya masih merekomendasikan Voice 1 sebagai drakor detektif-kriminal yang jinja serem dan tegangnya, ditambah pesona detektif ala Jang Hyuk yang tak terbantahkan.

Baca juga:
Sinopsis & Review Drama Korea Taxi Driver: Ditunggu Session 2!

Untuk nonton thriller model begini, saya lebih suka bingewatch di malam hari.

Tapi, ketika jadwal akhir pekan cuma keiisi nontonin Songkang dan Sohee di Nevertheless, cuss lah.

Voice 4 kali ini tayang di tvN, setelah sebelumnya selalu tayang di OCN. Penonton di Indonesia bisa menikmatinya di paltform Viu atau  iQiyi.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Populer
Artikel Baru

Baca topik lainnya: