Saat kepepet, orang bisa ngapain aja. Bener?
Situasi saat ini, dengan pemberlakukan PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 seperti melempar kita kembali ke nuansa tahun lalu.
Masa itu, kepanikan melanda. Harga masker melonjak gila-gilaan, dan kebanyakan orang diserang paranoid akut, terutama di Jakarta dan kota-kota besar di Jawa.
Pasar saham anjlok. Bagi yang punya dana dingin, pasar saham di saat IHSG merosot adalah pasar diskon gila-gilaan. Saham BBCA vang biasanya anteng di level 32 ribuan drop sampai 20 ribuan. Diskon besar, buat yang punya uang.
Tapi buat kelas menengah pas-pasan, apalagi dengan dana darurat yang semacam mitos, boro-boro curi kesempatan investasi. Buat bertahan saja sudah cukup bagus.
Baca:
Investasi Saham dan Untung Besar yang Tak Boleh Kamu Percaya Begitu Saja
Batuk, pusing, demam, yang dulu sering diabaikan sampai sembuh sendiri, tak bisa lagi disikapi remeh.
Plugin Elementor Pro
Pandemi Covid-19 bukan cuma berimbas dalam hal kesehatan, tapi juga meluas ke sektor ekonomi. Banyak project canceled, mobilitas pun tak bisa leluasa.
Banyak perusahaan fokus pada penanganan Covid-19, dan menata kembali operasional di kalangan internal. Urusan komunikasi eksternal, yang jadi mata pencaharian saya, hm… nanti lah.
Mendadak, saya punya banyak jam lowong karena tak banyak klien mesti diurus.
Urusan nonton drama Korea tak cukup membuat sibuk.
Urusan rumah, masih ada si mbak.
Liat-liat web, rasanya perlu dirapikan. Mulai deh ngulik WordPress lagi, lalu tak sengaja berkenalan dengan plugin Elementor.

It’s magic!
Elementor merupakan plugin page builder pada WordPress yang bisa membantu kita membuat website dengan cepat. Tinggal drag and drop.
Saat ada revisi minor, perubahan bisa cepat dilakukan.
Buat saya yang enggak bisa mendesain pun, bikin website WordPress jadi tambah fun.
Biar warna enak dilihat, saya cukup cari panduan harmonisasi warna wia Google. Coba deh cari panduan untuk 3 atau 4 warna.
Website ini menggunakan 3 warna utama, cukup harmonis kan.
Untuk font juga begitu. Bisa cari panduan.
Untuk website, banyak referensi keren baik di website Elementor, atau di Envato.
Untuk element, tinggal main-main dengan element di Canva, atau Freepik.
Plugin Elementor Pro ini memungkinkan kita berkreasi sebebas mungkin dalam waktu singkat. Makanya, plugin ini tergolong populer, ada di peringkat 4.
Lebih dari 8 juta website aktif di dunia menggunakan Elementor.
Karena cepat dan mudah, jadi terpikir untuk menjual jasa membuat website berbasis WordPress. Saya memang bukan web developer yang jago coding-an css. Tapi rasa-rasanya, kalau sekadar membuat website profil perusahaan, masih pede lah.
Baca juga:
Dua Puluh Tahun Ngeblog, Dapat Apa Saja?
Mulai Jualan!
Setelah seharian ngulik, saya nekat membeli lisensi Elementor Pro untuk agency.
Versi gratis sih ada. Tapi kalau buat bisnis, bayar lisensi tentu jadi pilihan terbaik.
Tahun 2020, harga lisensi Elementor Pro, setelah dapat diskon, ialah USD499.
Saya enggak pikir panjang saat menggunakan kartu kredit, tapi langsung switch cicilan 0% buat 12 bulan. 😀
Namanya juga kepepet ya kan. Demi bisa bayar gaji karyawan, apa juga dikerjain toh.
Pun jualan jasa membuat website bukan sesuatu yang out of the blue, masih bisa dikerjakan sendirian lah.
Saya jual jasa murah meriah, mulai dari 1 jutaan. Jadi hitungan kasarnya, kalau ada 10 klien saja, saya udah balik modal.
Dalam sebulan saya sanggup deh bikin 15-20 website. Mudah-mudahan ada pasarnya.
Tahap pertama, saya mesti ekperimen dengan segera.
Setelah beli plugin, saya menawarkan teman-teman untuk dibuatkan website gratis. Selain buat latihan, lumayan buat portofolio juga kan.
Makin sering bikin, makin cepat prosesnya. Rata-rata hanya butuh seharian untuk website 4 halaman: home, single page, single post, dan archieve.

Seminggu kemudian, setelah punya contoh website dan membuat etalase jualan di web.arkea.id, resmi deh jualan jasa pembuatan website WordPress ini.
Untuk pemasaran, karena enggak ada modal, saya pakai cara organik saja. Pasang status WhatsApp, update status di LinkedIn, dan ngajakin beberapa orang menjadi marketer dengan sistem komisi.
Jualan di harga berapa nih?
Dunia digital memang marak semasa pandemi, namun daya beli jadi pertimbangan tersendiri.
Bisnis apapun di masa pandemi Covid-19, kecuali terkait kesehatan, enggak bisa pasang harga tinggi.
Syukurlah, strategi menjual layanan dengan tiga pilihan harga paket cukup berhasil.
Enggak ada satu pun klien beli paket harga termurah. Kebanyakan membeli paket medium, dan beberapa memilih paket custom dengan nilai rata-rata Rp15 jutaan. Malah dapat klien dari luar negeri juga.
Well, it’s work.
Cashflow bisnis selamat gara-gara plugin. Alhamdulillah.
Dan bagusnya, karena lisensi agency bisa sampai 1000 website, saya bisa berbagi plugin Elementor pro dengan teman-teman sesama developer.
Tahun lalu masih saya gratiskan. Tapi tahun ini, saya memberlakukan iuran prorata, sesuai jumlah website. Masih murah meriah, karena biaya perpanjangan lisensi Elementor Pro hanya USD199 saja.
Mudah-mudahan sih enggak naik gila-gilaan tahun depan. 😀
Kalau kamu cari plugin Elementor Pro, boleh hubungi saya ya. Gratis untuk tahun pertama, iuran di tahun berikutnya. 😀
Website ini juga dibuat menggunakan plugin Elementor Pro. Proses pembuatannya, enggak lebih dari 8 jam saja.
Komunitas Elementor
Di Indonesia, ada komunitas Elementor yang sesekali berbagi informasi. Namun, Elementor sendiri cukup pro aktif dalam membangun kapasitas para pengguna plugin.
Salah satu paling keren ialah ketika mereka menghadirkan Seth Godin dalam acara #Webcreators2021. Acara dipandu dari kantor Elementor di Israel. Tentu saja semua narasumber di tempat tinggal masing-masing, dan kami berinteraksi via Zoom.
Super daebak.

Seth Godin itu tipikal dosen asyik yang semua kata-katanya tuh bernilai. Asli, enggak ada satu katapun yang sia-sia.
Sampai sekarang, meski enggak terlalu sering lagi ambil kerjaan web development, saya teteuup langganan Elementor pro.
Masih sering ngecek update, dan masih ngikutin pengembangan fitur, dan masih nontonin tutorial tips trick Elementor di YouTube.
Lumayan, jadi tahu lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Fighting!
Seorang teman komentar, asal kreatif, kita bisa survive.
Seorang teman yang sebelumnya doyan belanja baju saking enggak tahan dengan diskonan baju gemoy, mulai bikin akun jualan pre-loved. Seleranya bagus, jadi bisa laris manis.
Kenalan lain, belajar main Tiktok buat promosi dagangan di Shopee.
Para ibu teman-teman anakku, makin getol masak dan jualan.
Tapi masalahnya, enggak semua siap buat kreatif.
Enggak semua punya kapasitas menghadapi perubahan mendadak seperti Covid-19. Pun, enggak semua punya dana darurat, atau bisa dengan cepat switch mata pencaharian.
Situasi ini tidak mudah. Dana darurat? Apaan tuh?
Saya berharap setiap orang punya survival kit masing-masing ketika tahun 2021 kita dihadapkan lagi dengan nuansa ‘lockdown’,
Bisa sehat dan tetap waras pun sudah pencapaian.
Pandemi Covid-19 memang merusak banyak rencana. Tapi semoga, kamu dan keluarga bisa sehat selalu, bisa tetap waras dan aman, serta mampu melewati masa-masa penuh tantangan ini dengan baik dan penuh rasa syukur.
Dan semoga situasi ini juga memunculkan sisi baik dari dirimu yang selama ini luput dari perhatian.
Tetap disiplin 5M yaaa.
Postingan ini sebetulnya direncanakan untuk merayakan ulang tahun Elementor ke 5.
Tapi baru sempat keposting sekarang. 🙂
