Apa yang bisa kita lakukan dengan dendam? Jika terjadi ketidakadilan, dimana kita mengadu?
Cuap-cuap di medsos mungkin malah lebih efektif menarik perhatian ketimbang menempuh jalur hukum : lapor ke polisi dan seterusnya.
Apalagi di Indonesia. Penduduk banyak, tenaga polisi dan jaksa terlalu sedikit. Buat urusan yang gak seksi-seksi amat jadi headline berita di media massa, silakan urus sendiri aja.
Problem ini jamak terjadi di banyak negara. Drakor Taxi Driver menyoroti pertanyaan: apa yang kita lakukan jika perangkat hukum tak mampu memberi keadilan?
Sinopsis drama Korea Taxi Driver

Sebuah layanan pembalasan dendam beroperasi di Korea Selatan.
Jika kamu punya dendam, kamu bisa telepon layanan itu, dan dijemput dengan taksi mewah, Taksi Pelangi. Sepanjang perjalanan, kamu bisa bercerita.
Sang supir akan mengantarkanmu ke mesin game dingdong (arcade), atau karaoke, untuk memesan layanan pembalasan dendam. Kamu perlu mengkonfirmasi apakah kamu betul-betul mau balas dendam, dan diminta merahasiakan layanan ini.
Layanan balas dendam ini didanai oleh sebuah LSM perlindungan korban.
Tentu saja, layanan balas dendam ini beroperasi diam-diam, dan profesional. Taksi Pelangi memilih klien melalui metode voting. Mereka memilih klien yang memang dirasa betul-betul mengalami ketidakadilan, untuk membalaskan dendam.
Ada CEO yang mengatur strategi balas dendam, tenaga IT yang bertanggung jawab untuk semua urusan peretasan, dua mekanik kocak yang bertugas melakukan penyamaran, serta sang sopir – mantan tentara pasukan khusus yang mahir berkelahi.
Lima orang ini disatukan oleh dendam masing-masing. Mereka saling berempati, menguatkan, menghibur, dan berkomitmen untuk membalaskan dendam para klien Taksi Pelangi.
Review

Apakah drama Korea Taxi Driver ini direkomendasikan?
Tentu saja. Tapi yang jelas, drama ini bukan buat kamu yang cari tontonan lovey dovey.
Dari 16 episode, ada 8 kasus kriminal besar yang jadi keresahan warga Korea Selatan, empat diantaranya diadopsi dari kisah nyata.
Sejumlah adegan digambarkan cukup sadis. Banyak adegan yang bikin ngilu, terutama karena saya menyadari bahwa kisah itu betul-betul terjadi.
Ada ayah yang harus masuk penjara untuk kesalahan yang tidak pernah dilakukannya. Ia dijauhi teman dan keluarga, karena salah dakwaan.
Ada pedofil yang tak merasa bersalah dan terlalu cepat menjalankan hukuman.
Ada perundungan karyawan. Ada eksploitasi tenaga kerja disabilitas.
Ada adik yang kakaknya bunuh diri karena dijebak sang pacar membuat video porno lalu dijual ke perusahaan konten dan disebarkan di internet.
Ada anak yang dirundung karena miskin, ibunya tuna rungu dan berjualan ikan di pasar.
Dan ada kisah tentang banyak orang yang kehilangan uang simpanan mereka akibat penipuan via telepon, semacam : “anak ibu di kantor polisi tolong segera transfer biaya pengurusan kasus”
Untuk kasus-kasus tersebut, layanan Taksi Pelangi pun membalaskan dendam dengan strategi rapi dan eksekusi yang solid, di tengah-tengah kecurigaan jaksa yang berpegang teguh pada hukum.

Jalinan kisah per episode cukup rapi, dengan pengembangan karakter yang tidak terburu-buru, mengikuti proses memaafkan yang umumnya butuh waktu.
Kita jadi ikut kesal ketika ketidakadilan terpampang gamblang. Lalu ikut senang ketika Taksi Pelangi berhasil menjalankan balas dendam, dan penjahat bisa terbalaskan.
Drakor ini sedikit banak mengingatkan pada Vincenzo. Butuh setan untuk melawan setan.
Namun, drakor ini tak lantas menggiring pada ide balas dendam habis-habisan sebagai satu-satunya cara. Hanya perlu sedikit kreatif dan bersiasat, ketika perangkat hukum tak bisa jadi pelindung keadilan.
Untuk setiap episode, ada epilog yang cukup menjelaskan atau memberi konteks faktual atas kasus-kasus kriminal yang dihadirkan.
Plus, ada pesan masyarakat. Misalnya, jangan diam saat melihat perundungan, atau waspada atas panggilan telepon yang meminta transfer uang ke rekening jaksa atau polisi.
Drama ini ditulis oleh penulis naskah spesialis action Oh Sang-ho, diadopsi dari webtoon berjudul Deluxe Taxi garapan Carlos dan Lee Jae-jin.
Drama Korea Taxi Driver tayang di stasiun televisi SBS untuk usia 19 tahun ke atas, masih bisa ditonton di platform Viu.
Casting
Lee Je-hoon
Bintang drama ini, Lee Je-hoon, semakin menunjukan kematangan sebagai aktor drama laga. Meski tak semua adegan berbahaya dilakukan sendiri dan ini mengundang kontroversi, aku rasa bukan cuma itu poin pencapaian aktor laga.

Aktingnya sebagai Kim Do-gi bagus dan meyakinkan. Ada luka dan pedih di matanya, mengingat kematian sang ibu di tangan psikopat. Gayanya agak klimis, mungkin pakai referensi supir ala Ryan Gosling di film Drive gitu ga sih?
Sebagai eksekutor pembalasan dendam, Kim Do-gi harus melakukan penyamaran untuk masuk ke sarang musuh. Nah, perannya bisa berganti-ganti, tapi gestur Kim Do-gi terlihat kembali begitu aksi penyamaran berakhir.
Salah satu penyamaran favoritku di Taxi Driver adalah ketika ia pura-pura jadi pedagang barang selundupan Tiongkok. Haduh, cunihin pisan! Hahaha.

Wajar jika akting Je-hoon makin terpoles, karena jejak aktingnya emang udah banyak banget, dengan berbagai karakter, baik di film maupun drama.
Pernah jadi anak buah gangster yang pinter main piano di My Paparotti (2013). Jadi PNS yang rajin di I Can Speak (2017)
Berperan jadi detektif di drama bagus Signal (2016). Pernah juga main drama romantis di Tomorrow With you (2017) bareng Shin Min-a. Lalu, jadi pegawai bandara yang misterius di Where Stars Land (2018).
Dan tentu saja, salah satu peran terbaru pada 2021: jadi paman yang seenak jidat tapi sayang sama keponakan di Move to Heaven.
Esom

Ini kali pertama aku nonton Esom main drama. Ia bagus memerankan Kang Ha-na, jaksa workaholic yang sangat tegas menegakkan hukum, dan akhirnya bisa berempati pada mereka yang mendendam.
Kabarnya dia main bagus di Save Me 2 .
Pyo ye-jin

Sejak mendapatkan peran penting di drama Korea VIP, aktris satu ini makin berkembang. Kali ini ia memerankan perempuan muda yang jago IT yang memastikan misi balas dendam berhasil.
Pyo ye-jin bergabung ketika 60% drama sudah diproduksi, menggantikan Lee Na-eun yang didepak dari drama karena masalah bullying. Keputusan bagus menempatkan yejin di sini.
Kim Eui-sung
Aktor senior 55 tahun ini paling saya ingat di Train to Busan. Di drama ini, ia berperan sebagai CEO Taksi Pelangi, sekaligus pimpinan yayasan Burung Biru. Ia lah otak dari seluruh operasi ini, sekaligus mengumpulkan para talent Taksi Pelangi dan berurusan dengan renteiner yang juga menjual organ manusia.
Jang Hyeok-jin

Aktor pendukung spesialis. Haha. Sering banget muncul di drakor, memainkan peran-peran menghibur. Di sini dia tukang ngedumel, sekaligus caper, tapi sayang sama para koleganya di Taksi Pelangi.
Semoga postingan ini cukup membantu kamu buat ambil keputusan nonton atau enggak 😀
Kalau aku sih, nunggu session 2 😀
Foto-foto: Hancinema.net
5 thoughts on “Sinopsis & Review Drama Korea Taxi Driver: Ditunggu Session 2!”
Pingback: Review Where Stars Land, Romansa Pekerja Bandara Incheon
Aku direkomendasikan dan baru nonton setengah eps 1 hihi mungkin belum tau n ngerti jadi stop dulu mungkin nanti bisa lanjut lagi soalnya Je Hoon oppa makin berkembang ya aku baru tau dia di Move to heaven hihi
Betul. Je Hoon udah menarik hati sejak Signal (2016). Move to Heaven malah belum sempat rapi ketulis, terlalu deep dan emosional sampai lama bener nulis ga kelar truss ditinggalin. padahal mah better done than perfect kan. wkwkw
Pingback: Kesan Pertama Drakor Voice 4, Masih Berasa Seramnya!
Pingback: Kesan Pertama Drakor Vincenzo, Ciao Big Boss! - Sica Harum